Halaman

Selasa, 31 Juli 2018

CONTOH PENGGUNAAN METODE


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
            Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan anugrahnya kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
            Makalah yang berjudul “Model Pembelajaran dengan Pendekatan Demonstrasi di RA Al-Fadliliyah” ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester (UTS) dari dosen mata kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) SABILI
            Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada seluruh  pihak yang   telah membantu sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,terutama penyusun mengucapkan  terimakasih kepada:
1.      Kedua orang tua, teman-teman seperjuangan yang telah memberikan kasih sayang, dorongan baik berupa morilmaupun materil, dan pengertian yang begitu besar bagi kelangsungan studi dan pembuatan makalah ini.
2.      Kepada seluruh pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu.
Makalah inipun tidak terlepas dari kekurangan bahkan sangat jauh dari sempurna, mungkin dari keterbatasan ilmu pengetahuan  penyusun  yang miliki, maka tegur sapa yang berupa saran dan kritik dari semua pihak penyusun harapkan, demi perbaikan makalah dimasa yang akan datang.
            Akhirnya hanya kepada Allah lah penyusun mohon Taufiq dan Hidayah-Nya, semoga tugas akhir ini senantiasa bermanfaat dan menjadi khasanah keilmuan khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi kita semua. Aamiin
Alhamdulillahirabbil’aalamin.
                                                                        Malangbong,     November 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………
1

A.
Latar Belakang Masalah …………………………………….
1

B.
Rumusan Masalah …………………………………………...
2

C.
Tujuan ……………………………………………………….
2

D.
 Manfaat …………………………………………..................
3
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………….
4

A.
Pengertian Metode Demonstrasi …………………………….
4

B.
Tujuan Metode Pembelajaran Demonstrasi …………………
4

C.
Kelebihan Dan Kelemahan Metode Pembelajaran Demonstrasi ………………………………………………..
5

D.
Langkah-Langkah Metode Demonstrasi …………………….
6

E.
Skenario Model Demonstrasi Dalam Belajar Wudlu Di Ra Al-Fadliliyah ………………………………………………...
8
BAB III PENUTUP ………………………………………………………….
20

A.
Kesimpulan ………………………………………………….
20

B.
Kritik dan Saran ……………………………………………..
20
DAFTAR PUSTAKA  ………………………………………………………
22

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Konsep pendidikan pada dasarnya membuat siswa memiliki kompetensi tamatan sesuai jenjang sekolah, yaitu pengetahuan, nilai, sikap, dan kemampuan melaksanakan tugas atau mempunyai kemampuan untuk mendekatkan dirinya dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya, dan kebutuhan daerah. Sementara itu, kondisi pendidikan di negara kita dewasa ini, lebih diwarnai oleh pendekatan yang menitikberatkan pada model belajar konvensional seperti ceramah sehingga kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti itu, semakin menjauhkan peran pendidikan dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan masyarakat yang cerdas (Djahiri, 1993)

Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model metode pembelajaran demonstrasi. Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievalusi oleh guru.

Setiap orang selalu punya kewajiban untuk melakukan tugas tertentu seperti halnya seorang guru di tuntut agar menjalankan kewajiban itu sepenuh tanggung jawab. Setiap kewajiban berisi tugas dan setiap tugas harus di laksanakan.  Tugas yang di laksanakan akan dianggap selesai apabila tujuan yang hendak dicapai sudah terwujud. Seorang guru tersebut harus merasa yakin bahwa jalan yang harus ditempuhnya untuk sampai kepada tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada peserta didiknya.

Adapun cara atau metode yang terbaik untuk diterapkan itu banyak sekali tergantung pada karakteristik peserta didik masing-masing, salah satunya adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif dalam membantu anak didik untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta dan data yang jelas dan benar yang diperolehnya dari demonstrasi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis menyusun makalah dengan judul “Model Pembelajaran dengan Pendekatan Demonstrasi di RA Al-Fadliliyah”

B.     RUMUSAN MASALAH
Beranjak dari latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1.      Apa Metode Demonstrasi itu ?
2.      Apa saja tujuan dari metode demonstrasi?
3.      Apa saja kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi ?
4.      Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran Demonstrasi ?
5.      Bagaimana Skenario model Demonstrasi di RA Al-Fadliliyah?
C.    TUJUAN
Selain Untuk memenuhi tugas dari Dosen, adapun tujuan pembuatan makalah ini seirama dengan perumusan masalah diatas, yakni:
1.      Untuk mengetahui penggertian Metode Demonstrasi
2.      Untuk mengetahui tujuan metode demonstrasi
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi
4.      Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran Demonstrasi
5.      Untuk melaksanakan Skenario  model Demonstrasi di RA Al-Fadliliyah
D.    MANFAAT
Makalah ini memiliki manfaat bagi penyusun dan pembaca makalah ini. Bagi penyusun diantaranya :
1.      Mengembangkan pengetahuan metode demonstrasi
2.      Pembekalan sebagai calon guru untuk bisa memahami lebih dalam tentang metode demonstrasi  dan cara penggunaanya atau pelaksanaanya.
3.      Mengembangkan keterampilan menulis karya ilmiah khususnya pembuatan makalah.
Bagi pembaca diantaranya :
1.      Memberikan pengetahuan tentang apa yang dimaksud dengan metode demonstrasi
2.      Memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan atau pelaksanaan metode demonstrasi.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000:22).

Sementara menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.

Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.

B.     TUJUAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain :
1.        Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
2.        Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian.
3.        Untuk menghindari verbalisme.
4.        Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.
5.        Adapun aspek yang penting dalam menggunakan Metode Demonstrasi adalah:
a.                  Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang didemonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.
b.                  Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas di mana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sebagai pengalaman yang berharga.
c.                  Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas karna sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.
d.                 Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis
e.                  Sebagai pendahuluan, berilah pengertian dan landasan teori dari apa yang akan didemonstrasikan.
f.                   Dan adapun sebaiknya dalam mendemonstrasikan pelajaran tersebut guru harus terlebih dulu Mendemonstrasikan dengan sebaik-baiknya, baru diikuti oleh murid-muridnya yang sesuai dengan petunjuk.

C.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:
1.      Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
2.      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3.      Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di antarannya:
1.      Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapatmemakan waktu yang banyak.
2.      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
3.      Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.

D.    LANGKAH-LANGKAH METODE DEMONSTRASI
1.      Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a)      Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
b)      Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
c)      Lakukan uji coba demonstrasi.
2.      Tahap Pelaksanaan
a.       Langkah pembukaan. Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:  
·           Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
·           Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
·           Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
b.      Langkah pelaksanaan demonstrasi. 
·           Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaanpertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.
·           Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
·           Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
·           Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
c.       Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

E.     SKENARIO MODEL DEMONSTRASI DALAM BELAJAR WUDLU DI RA AL-FADLILIYAH
Hari           : Kamis
Tanggal     : 

Anak-anak sudah menunggu guru di halaman sekolah.
Anak-anak serentak semuanya memanggil : “Ibu….” Dan ada siswa namanya Zahra memanggil dan menyulurkan tangannya minta untuk salam.
Zahra         : “Ibu salam, Assalamu’alaikum”
Guru          : “Wa’alaikumsalam”
Guru          : “anak-anak ayo kita berbaris”
Siswa         : “ayo-ayo”
Lukman     : “aku ingin di depan
Fathir         : Merebut posisi lukman “aku yang di depan”
Guru          : sudah sekarang giliran Fathir yang di depan karena dia kan tubuhnya yang paling pendek, sedangkan lukman tubuhnya tinggi”
Lukman     : “ah ibu”
Guru          : “jangan bilang ah, nanti besok giliran berbaris dari yang tinggi di depan dan yang pendek dibelakang kamu mengerti”
Lukman     : “iya bu”
Guru          : “ayo sekarang giliran Ade Gilang yang menjadi pemimpin barisan”
Ade           : “siap bu”
Guru          : “ayo kita mulai berbaris 3, 2, 1”
Ade           :”siap gerak” siswa yang lain melakukan gerakan siap
Ade           : “Lencang depan gerak” siswa yang lain pun melakukan gerakan lencang depan
Semua siswa          : “ikrar santri kami santriwan santriwati RA Al-Fadliliyah Cirumampa
Demi Baktiku kepada Ilahi dan cintaku kepada Al-Qur’an Suci aku berjanji
1.      Rajin solat sepanjang hayat
2.      Tak lupa mengaji setiap hari
3.      Berbakti kepada ayah dan ibui
4.      Taat dan hormat kepada guru
5.      Menuntut ilmu tiada jemu
6.      Setia kawan dan suka memaafkan
Siap… gerak bubar barisan jalan”
Guru                                  : apa kabar anak soleh
Semua siswa          : “Alhamdulillah Luar biasa sukses selalu AllohuAkbar”
Guru                                  : baik, semuanya sehat?
Semua siswa          : “Baik Bu”
Zahra                                 : “Saya belum sembuh baik bu, masih flu”
Guru                                  : “iya ibu do’akan semoga Zahra cepat sembuh”
Zahra                                 : “iya bu”
Guru                                  : “sekarang yang bisa menjawab, bisa duduk”
Semua Siswa         : “Baik bu”
Guru                                  : “Kalau Ibu Haus sebaiknya ibu minum apa?”
Farid                                  ; “saya bu”
Guru                                  : “Iya silahkan Fariz apa jawabannya?”
Farid                                  : “mium Air”
Guru                                  : “iya kamu memang anak yang pintar, silahkan duduk”
Farid                                  : “terima kasih bu”
Guru                                  : “sama-sama nak”
Guru                                  : “Sekarang siapa yang tahu kegunaan air?”
Syifa                                  : “untuk minum bu”
Guru                                  : “iya bagus, silahkan duduk,
Syifa                                  : “Terimaksaih bu”
Kegiatan tersebut dilaksanakan kesemua siswa sebelum duduk. Setelah semua siswa duduk. Guru mengajak siswanya untuk duduk rapih dengan bernyanyi :
Guru                                  : “Tangan Diatas menggapai Bintang,
Tangan di samping burung terbang
Tangan di depan bertepuk tangan
Tangan dilipat baca Basmallah”
Guru                     : “Duduk Siap gerak, ayo kalau duduk siap itu  tangannya dilipat, jangan dulu memainkan buku atau pun pensil, jangan menengok kesana kemari, kakinya dibawah,” menyeru siswanya supaya rapih
Selanjutnya guru mengajak berdo’a:
Guru                                  : “Istiadan”
Siswa                                 : “a”
Guru                                  : “Addu’aan”
Semua siswa         : “’auudubillahhiminassyaitoonirrojiim….. (Membacakan Do’a Sebelum Belajar)
Guru                     : “anak-anak hari ini siapa yag tidak sekolah?” menanyakan  kepada siswanya
Syifa                     : “Lisna bu”
Guru                      : “ kenapa Lisna tidak sekolah?
Gita                       : “Ibu tadi mamahnya Lisna bilang sama saya kalau Lisna itu sakit bu”
Guru                      : iya baik semuanya hadir kecuali Lisna dia sakit.
Setelah mengabsen, guru menyiapkan RKH, Buku Kreatifitas Anak, serta Bahan-bahan yang lainnya.
Setelah menyiapkan perlengkapan belajar, ibu guru mengambil segelas air dari dispenser yang ada di kelas.
Fahmi                     : “ibu itu untuk apa?”
Zahra                      : “ibu itu cape ingin minum”
Guru                         : “Sudah sekarang semuanya duduk dulu ya cantik” (menyuruh Zahra untuk duduk)  
Guru                       : “Baik Anak-anak sekarang kita belajar mengenai AIR, siapa yang tahu air itu yang bagaimana?”
Fariz                       : “air itu yang kita sering minum bu”
Syifa                      : “Air itu warnanya putih bu”
Gita                        : “aku mandi pakai air bu”
Guru                       : “iya betul semua yang kalian ketahui benar, Air itu adalah Mineral. Tubuh kita sangat membutuhkan mineral, karena tubuh kita 99% mengandung air, maka dari itu jika kita beraktivitas terlalu banyak tubuh itu akan terasa lemas, cape mulut kita akan merasa haus dan selalu menginginkan apa ayo siapa yang tahu?”
Mizwar                   : “ingin minum air bu”
Guru                       : “iya betul anak ibu pintar”
Guru                       : “Ibu mau Tanya kegunaan air itu untuk apa sih? Siapa yang tahu?
Ade Gilang            : “Saya bu”  (sambil mengacungkan tangan)
Guru                       : “iya silahkan untuk apa air itu”
Ade Gilang            : “untuk Minum”
Fariz                       : “Untuk mandi”
Guru                       : “Iya benar, siapa lagi ayo yang mau menjawab?”
Syifa                      : “untuk mencuci piring bu”
Guru                       : “iya bagus, siapa lagi?”
Rizqi                      : “untuk mengairi kolam ikan bu
Fathir                     : “untuk mencuci baju”
Guru                       : “iya semua jawabanya benar, dan kalian juga sudah tahu kegunaan air” (sambil mengacungkan jempol)
Guru                       : “air itu sangat berguna untuk kehidupan, baik manusia, hewan juga tumbuhan, semua makhluk hidup itu membutuhkan air, manusia butuh air untuk minum, makan, mandi, mencucui tangan, mencuci piring, mencuci pakaian. Makhluk hidup lainnya juga membutuhkan seperti tumbuhan bunga membutuhkan air apabila bunga tidak di siram maka apa yang akan terjadi pada bunga tersebut?”
Siswa                     : “akan mati bu” (semua siswa menjawab)
Guru                       : “nah begitu juga manusia dan hewan kalau tidak minum maka kita akan haus dan kalau tubuh kita tidak diberi minum bisa-bisa kalian juga mati,” (guru menjelaskan)
Guru                       : iya yo kita bernyanyi dulu aku berjalan 3, 2, 1
“aku berjalan,
Ikan berenang
Ular melata
Burung terbang
Hujan rintik
Bunga berkembang
Allah ciptakan karena sayang 2x”
Guru                       : “anak Soleh” (member semangat)
Semua siswa          : “Yes…!”
Guru                       : “Sekarang ibu punya sesuatu” (sambil menunjukan kepada siswa kertas lipat)
Zahra                      : “kertas warna bu”
Guru                       : “Iya Benar” (sambil membagikan kepada siswa kertas lipat satu per satu”
Farid                      : “ibu saya mau kertas warna merah”
Fahmi                     : “saya biru bu”
Syifa                      : “saya ingin warna pink bu”
Guru                       : “iya sabar semuanya pasti kebagian”
Suasana di kelas sangat gaduh karena semua ingin buru-buru mempunyai kertas lipat
Guru                       : “semuanya sudah kebagian?” (nada bertanya)
Semua siswa          : “sudah bu”
Sambil menggambar perahu yang belum selesai di papan tulis ibu guru bertanya kepada siswa.
Guru                       : “Sekarang ibu mau Tanya, siapa yang tahu alat transportasi yang melaju diatas air seperti yang digambar ibu?”
Semua siswa          : “ Perahu Bu”
Guru                       : “iya benar, anak pintar”
Guru                       : “nah sekarang kita belajar melipat kertas dan membuat mainan perahu”
Farid                      : “ibu saya sudah bisa membuat perahu uh gampang sekali”
Guru                       : “ iya anak hebat”
Syifa                      : “ibu bagaimana caranya ?”
Guru                       : “baik semua lihat ibu ya dan kalian tiru”
Semua siswa          : “Baik bu”
Guru                       : “pertama kertasnya lipat lurus secara simetri”
Zahra                      : “ Ibu saya tidak bisa” (sambil merengek mau nangis)
Guru                       : “iya sabar jangan nangis dulu, di cobaa dulu ya>
Farid                      : “ah saya sudah bisa” (sambil sombong mmemperlihatkan perahu yang sudah dibuatnya”
Guru                       : “ kedua lipat lagi seperti ini” (membuat lipatan yang diagonal kanan dan kirinya)
Syifa                      : “saya bisa bu seperti ini bukan bu” (menunjukan hasilnya)
Guru                       : “sekarang setelah mirip dengan topi sisinya dilipat kembali supaya terkunci dan tidak mudah lepas” (membuat bentuk segitiga)
Rizqi                      : “susah bu”
Guru                       : “Iya sabar ya sayang”
Guru                       : “sekarang setelah mirip topi ulang tahun, topi ya dilipat menjadi segitiga”
Gita                        : “gini bu” (menunjukkan perahu)
Guru                       : “nah kalau sudah begini, sudah menjadi segitiga, ujungnya dibuka yo”
Mizwar                   ; “eh iya bu ko jadi perahu”
Guru                       : “iya hebat nak,” (sambil mengelus kepala mizwar)
Guru                       : “semuanya bisa” (bertanya)
Zahra                      : “tidak bu” (sambil wajah yang mau menangis)
Syifa                      : “saya bia bu”
Guru                       : “iya semuanya pintar”
Setelah membuat perahu kegiatan selanjutnya adalah meniru bentuk segiempat.
Guru                       : “anak-anak sekarang ayo buka buku LKA halaman 24” (sambil menuliskan angka 24 di papan tulis”
Guru                       : sekarang kalian tiru segiempat seperti yang paling atas sudah tebal, lalu yang titik-titik garisnya ditebalkan” (memerintah)
Siswa                     : “Baik bu”
Guru                       : “sedangkan yang dipanggil namanya kedepan ya? Bawa Iqro”
Siswa                     : “iya bu”

Selama para siswa meniru membuat segiempat sebagian siswa membaca ada yang membaca Iqro. Setelah selesa semua siswa membaca Iqro, kegiatan selanjutnya adalah menanyakan perasaan para siswa tentang pembelajaran hari ini.
Guru    : “bagaimana perasaanmu setelah belajar membuat dan memainkan perahu?
Siswa   : ‘senang bu”
Guru    : “iya terima kasih”
Setelah semua siswa mengungkapkan perasaan pembelajaran selanjutnya adalah menggunakan air dalam kehidupan sehari-hari
Guru      : Sekarang ayo kita pergi ke wc, buka dulu kaos kakinya, simpan dulu jam tangannya.
Syifa      : “ibu tolong bantu saya melepaskan kerudung”
Guru      : “nanti dulu kalau sudah di teras WC melepasnya”
Syifa      : “baik bu”
Setelah sampai di wc ibu guru mengajak siswanya untuk membaca do’a Masuk WC
Guru      : “anak-anak ayo sebelum masuk WC kita harus berdo’a dulu supaya kita dilindugi oleh Alloh AWT, dan dijauhkan dari godaan syetan”
Gita       : “setan itu makluk yang jahat ya bu”
Guru      : “ iya nak”
Farid      : “kenapa bum au ke WC kok harus do’a”
Guru      : “karena WC itu adalah kamarnya setan, jadi kalau kita mau wudu, mau buang air kecil, mau buang air besar, dan mau mandi kita harus membaca do’a terlebih dahulu”
Fariz      : “oh begitu ya bu”
Guru      : “iya anak baik”
Guru      : “Sekarang ayo baca sama-sama do’a masuk WC”
Semua siswa : “bissmillahhirrohmaanirrohiim………………(membaca do’a masuk WC)
Guru        : “Pintar semuanya pasti sudah hapal, sekarang masuk langkahkan kaki kiri untuk masuk ke WC” (sambil memeragakan kaki)
Farid        : “kaki kiri itu sejajar sengan tangan yang biasa digunakan untuk cebok ya bu”
Guru        : “iya benar sekali”
Setelah masuk ke WC, guru menjelaskan tujuan pembelajaran
Guru        : “anak-anak sekarang kita kenapa berada di WC?” (bertanaya)
Mijwar     : “Seperti Biasa bu latihan berwudu”
Guru        : “Iya bagus sekarang kita akan melakukan wudhu, wudhu itu harus menggunakan apa sih?”
Fahmi       : “Air bu”
Guru        : “pintar anak ibu”
Fahmi       : “terimakasih bu”
Guru        : “sama-sama”
Guru        : “sekarang sebelum Wudu apa yang kita lihat”
Siswa       ; “Air bu”
Guru        : “Iya baik semuanya pintar, maka dari itu ayo semua bacakan dulu do’a melihat air”
Semua siswa dan guru            : “Bismillahilladzii ja’alal ma a tohuuroo”
Guru    : “iya pintar”
Guru    : “sekarang lihat ibu ya?”
Siswa   : “iya bu”
Setelah membaca do’a melihat air guru melakukan demonstrasi gerakan wudu dengan bacaannya.
Guru        : “pertama wudhu itu adalah membaca niat wudhu, baik di dalam hati dan juga diucapkan langsung oleh lisan”
Guru        : “Lihat anak-anak Pertama Membasuh wajah dan membaca do’anya” (guru membasuh wajah dan mengucapkan do’a)
Siswa       : bu saya belum paham !
Guru        : lihat anak- anak batas- batas yang harus di basuhnya, dari atas sampai tempat tumbuhnya rambut, dari bawah sampai dagu, dari samping kiri kanan sampai ada yang menonjol di telinga, paham nak ? coba dipraktekan ya, tapi harus beserta do’a nya ya !  ( guru sambil menunjukan sekitar wajah ),
Siswa       : baik bu..! jawab anak serentak
Guru        : sesudah itu yang keduanya membasuh kedua tangan beserta sikutnya,
Guru        : yang ketiga mengusap rambut sedikit ya anak- anak !
Guru        : yang ke empat mengusap kedua telinga ya..
Guru        : yang ke lima membasuh kedua kaki beserta mata kakinya,
Siswa       : bu emang ada berapa semuanya ?
Guru        : ada enam nak.. yang terakhir itu harus tertib ya,
Siswa       : tertib ? siswa serentak bertanya..
Guru        : iya tertib, tertib itu harus mendahulukan yang harus dahulu dan mengakhirkan yang harus terakhir, nah selesai juga gerakan wudunya, untuk sekarang, cuci tangan dulu ya semuanya lalu makan bekal yang kalian bawa, !
Siswa       : asyiik.. semua anak bersorak, istirahat bu..?
Guru        : iya anak- anak..
30 menit pun berlalu semua siswa masuk lagi ke kelas.
Guru        : anak – anak coba kita tepuk wudhu, tepuk wudhu..
Siswa       : prok- prok
Guru dan semua siswa : “baca Bismillah sambil cuvi tangan” prok-prok-prok
“Kumur-kumur basuh hidung basuh muka,” prok-prok-prok
“tangan sampai ke sikut, kepala dan telinga,
Tak lupa cuci kaki lalu do’a aamiin” prok-prok-prok
Guru        : anak – anak coba kita Menyanyi Rukun Islam
Guru dan semua siswa            : “Rukun islam yang lima
Syahadat sholat puasa
Zakat untuk si papa
Haji bagi yang kuasa
Siapa tidak solat,… dor
Celaka di akhirat
Siapa tak bayar zakat
Oleh Alloh di Laknat
Guru    : sekarang ayo Rapihkan tempat duduk, masukkan buku kedalam tas
Siswa   : “iya bu”
Guru      : “dikarenakan hari sudah siang sebelum pulang ayo kita berdo’a dulu, duduk siap grak, istiadaan
Siswa     : “A”
Guru      : Ad’duaan”
Siswa     : ”’aaudubillah….. dst (membaca surat al-asr)
Guru dan semua siswa : “Gelang-sipatu gelang, gelang si rama-rama, mari pulang, marilah pulang, marilah pulang bersama-sama”



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210).

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain :
1.        Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas.
2.        Untuk membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian.
3.        Untuk menghindari verbalisme.
4.        Cocok digunakan apabila akan memberikan keterampilan tertentu.

Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta dalam pelaksanaannya metode demonstrasi mempunyai dua tahap yaitu tahap persiapan dan ttahap pelaksanaan.

Di kelompok B sekolah RA Al-Fadliliyah metode demonstrasi sangat mudah dipahami dan mudah utuk ditiru oleh anak.

B.     SARAN

Puji syukur ke-Hadirat-Nya karena makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Namun, penyusun sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena tentu dalam makalah ini terdapat banyak sekali kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.



DAFTAR PUSTAKA
Fauzi Maufur, Hasan. 2009. Sejuta jurus Mengajar Mengasyikkan. PT.  Sindur Press.Semarang
SITUS :
·         http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demonstrasi-dalam-belajar.html

  



Rencana Kegiatan Harian (RKH)  
No. :...../Air Api Udara/ 16 / 1 / 2014 – 20 15


            Satuan Pendidikan     :  RA AL-FADLILIYAH    
Kelompok                   :   4 – 5 tahun
Tema                          :  Air Api Udara
Subtema                     :  Air
Waktu                         : 150 menit
 

I. Lingkup Perkembangan, Tingkat Pencapaian Perkembangan dan Indikator

No

Lingkup Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Indikator

I.
Nilai-nilai  Agama dan Moral
5. Membiasakan diri berperilaku baik.

5.7. Mau mengalah     
5.8 Sabar menunggu giliran
II.
PAI
1.5Menggunakan Air dalam kehidupan sehari-hari
5.1Menirukan gerakkan Wudhu
III.
F i s i k 
B.2. Menjiplak bentuk.


2.1. Menjiplak bentuk beraturan (segi empat, persegi panjang, segitiga, lingkaran)
IV.
Kognitif
A.2. Menggunakan benda-benda sebagai permainan simbolik (Membuat Perahu dari Kertas).

2.1. Mempergunakan kertas sebagai bahan membuat perahu
V.
B a h a s a
A.1. Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya).
C.1. Mengenal simbol-simbol.

1.2. Mengungkapkan isi perkataan dengan bahasa anak
2.2. Menirukan suara benda yang dipukul
1.2. menghubungkan benda dengan tulisan nama benda

VI.

Sosial – Emosional
8. Menghargai orang lain.
8.3. Mau bekerjasama dengan orang lain

VII

Pendidikan Karakter


10. Semangat Keagamaan

10.1 Senang menyebutkan dirinya sebagai Anak Muslim

II. Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar
Waktu
Sumber
Pembukaan

1.      Berbaris


2.      Guru menanyakan kabar siswa hari ini
3.      Guru memimpin Berdo’a
4.      Guru mengabsen siswa
5.      Tanya jawab “ Kegunaan Air
30’
Siswa yang bertugas menjadi Ketua kelompok






Inti



6.      Membuat Perahu dengan kertas lipat
7.      Meniru bentuk segi empat


8.      Mengungkapkan perasaan ketika bermain Perahu      
9.       Menurukan Gerakan Wudu
90
Kertas Lipat
Bentuk segi empat,pensil

Ungkapan anak

Praktek Wudhu
Istirahat

Cuci tangan, makan, minum
30’
Bekal anak
Penutup

10.  Bertepuk tangan “Tepuk Wudhu”
11.  Menyanyi lagu  “Rukun Islam “
12.  Membaca do’a sebelum belajar
30’
Tepuk wudhu
Rukun Islam

III. Kegiatan Pembentukan Karakter

No.

Lingkup

Keterangan Kegiatan Pembentukan Karakter

1.

Nilai-nilai agama dan moral

Mau mengalah pada saat bermain  Perahu, serta sabar menunggu guliran dalam praktek wudhu

2.

Sosial-emosional

Bekerja sama pada saat bermain di taman dengan temannya

3.

Pendidikan Karakter

Menyebutkan dirinya sebagai anak Indonesia

                                                                                                            Garut, .................... 20...

Mengetahui,
Kepala RA,                                                                                                                      Guru


Endah Anggraeni, S.Pd.I                                                                                        Imas Gina Sartika
Lampiran

Penilaian


Lingkup
Nomor
Indikator
Penilaian
Kurang
Cukup
Baik
Sangat baik

I






II






III







IV







V









Tidak ada komentar:

Posting Komentar